Selasa, 15 Mei 2012

Cara Mengambil Data dari Black Box Pesawat



Rangkaian kotak hitam, Cockpit Voice Recorder (CVR) dari pesawat nahas Sukhoi Superjet 100 telah ditemukan. Pekerjaan selanjutnya yakni menyedot informasi yang terkandung di dalamnya.

Kotak hitam yang ditemukan pada Sukhoi SSJ 100 benar-benar berwarna hitam karena hangus. Kendati bernama kotak hitam, alat perekam data penerbangan ini biasanya dicat oranye.

Warna menyolok ditambah garis pita yang reflektif pada tubuh kotak hitam dapat mempermudah pencarian. Desain ini berguna ketika kecelakaan pesawat berakhir di air.

Ada dua kemungkinan nama kotak hitam berasal. Beberapa orang meyakini karena pada awal pembuatannya kotak ini memang berwarna hitam. Sementara pihak lain mengacu pada warna hangus setelah terpanggang pasca kebakaran karena kecelakaan.

Setelah menemukan kotak hitam, tim penyelidik akan membawa rekaman ke laboratorium. Mereka akan mengunduh data dari perekam untuk mereka ulang peristiwa kecelakaan. Proses ini dapat berlangsung mingguan hingga bulanan untuk diselesaikan.

Di Amerika Serikat, produsen kotak hitam memberi Dewan Keamanan Transportasi Nasional (NTSB) sistem dan piranti lunak untuk melakukan analisis penuh pada data yang tersimpan.
Antarmuka Kompak untuk Akses Cepat Kotak Hitam

Jika nanti Flight Data Recorder (FDR) ditemukan, para penyelidik dapat  memutar materi pada alat perekam dengan menghubungkannya pada sistem pembaca. Pada perekam solid-state, penyelidik dapat mengekstrak data hanya dalam hitungan menit.

Sangat sering, perekam ditemukan pada reruntuhan dalam kondisi penyok dan terbakar. Pada kasus ini, papan memori harus dikeluarkan,
dibersihkan, dan kabel antarmuka memori baru akan dipasang.

Memori akan terhubung dengan perekam yang dapat bekerja. Perekam ini memiliki software khusus untuk memudahkan pengambilan data tanpa kemungkinan menimpa data di dalamnya.

Menurut Howstuffworks.com, tim ahli biasanya dilibatkan untuk menginterpretasi data yang disimpan dalam CVR. Kelompok ini umumnya terdiri dari representatif maskapai, wakil dari produsen pesawat, pakar keamanan transportasi, dan penyelidik keamanan udara.

Dewan penyelidik ini akan memaknai percakapan dan suara yang terekam selama 30 menit dalam CVR. Proses ini dapat berlangsung sangat lama.

FDR dan CVR merupakat duet perangkat yang sangat berharga dalam penyelidikan kecelakaan pesawat. Kedua perangkat ini kadang menjadi satu-satunya yang selamat pada kecelakaan pesawat. Dalam kasus Sukhoi SSJ 100, keberadaan FDR masih dalam pencarian.
Perangkat ini menjadi petunjuk penting untuk mengungkap penyebab kecelakaan tanpa ada cara lainnya. Seiring perkembangan teknologi, kotak hitam masih berperan besar dalam penyelidikan kecelakaan.

Sumber : vivanews.com

Tidak ada komentar: