Kematian adalah sebuah takdir yang tidak bisa dihindari, bahkan tidak bisa diketahui kapan terjadinya, karena yang mengetahui umur seseorang hanyalah Tuhan semata. Namun, biasanya ada gejala-gejala yang muncul saat orang akan atau telah meninggal. Soal kebenarannya? Wallahualam bissawab...
Death Rattle Death Rattle adalah istilah umum
rumah sakit saat pasien yang hendak meninggal mengeluarkan suara yang
mengerikan, namun apa sebab suara ini keluar?
Hal ini terjadi setelah hilangnya refleks batuk dan kehilangan
kemampuan untuk menelan. Hal ini menyebabkan akumulasi kelebihan air
liur di tenggorokan dan paru-paru.
Meskipun jarang menyebabkan nyeri kepada pasien, anggota keluarga akan merasa resah dan terganggu karena suara ini.
Siapa pun yang pernah mendengar suara kematian mungkin akan
teringat-ingat terus. Penyedotan, obat anti nyeri dan anti-kecemasan
biasanya diberikan untuk mengurangi ketidaknyamanan pasien.
Cheynes-Stokes Respiration Ini adalah pola
pernapasan yang sangat abnormal ditandai dengan napas yang sangat cepat
dan kemudian periode tidak bernapas (apnea). Dalam jangka pendek,
jantung menjadi lemah dan terlalu banyak bekerja, ini membuat tubuh
hiperventilasi (bernapas normal cepat) dan, kemudian, tidak ada energi
lebih untuk bernapas untuk jangka waktu lama (apnea).
Ini berarti organ-organ semakin kekurangan darah, dan dengan
demikian, oksigen kurang. Tanpa oksigen, sel-sel di organ mulai mati,
organ-organ mati dan akhirnya kematian individu tersebut.
Meskipun juga dapat terjadi pada orang dengan gagal jantung, atau
gangguan pernapasan lainnya, biasanya gejala ini hadir pada saat
kematian akan datang.
Defecation Setelah kematian, setiap otot dalam
tubuh manusia akan berhenti untuk menerima energi dalam bentuk ATP.
Akibatnya, perut akan relaks dan buang air besar dapat terjadi. Hal ini
terutama berlaku pada individu yang telah makan dalam periode lama
sebelum waktu kematian mereka.
Faktor lain yang berkontribusi buang air besar setelah kematian
adalah seberapa cepat tubuh seseorang biasanya mencerna makanan. Hal ini
ditemukan lebih sering dalam kematian tak terduga daripada kematian
normal.
Pasien di pusat-pusat rumah sakit mungkin tidak memiliki nafsu makan
selama beberapa hari sebelum kematian, dan dengan demikian, mungkin
tidak akan buang air besar pada tempat tidur mereka.
Rigor Mortis
Rigor Mortis adalah kekakuan setelah kematian, tidak hanya manusia bahkan binatang pun mengalami rigor mortis.
Setelah kematian, tubuh tidak mampu untuk memecahkan ikatan yang
menyebabkan keadaan kontraksi terus-menerus. Dalam kebanyakan kasus,
rigor mortis dimulai dalam 1-3 jam setelah kematian, dan mulai
benar-benar kaku setelah 24 jam.
Bahkan kelopak mata pun mengalami rigor mortis, jika setelah 3 jam
kelopak mata tidak ditutup maka mata si mayat akan tetap terbuka. Rigor
mortis juga mempengaruhi otot-otot lain, menyebabkan jantung kelihatan
membesar, air mani keluar sendiri, dan munculnya tonjolan-tonjolan di
tubuh mayat.
Livor Mortis
Livor mortis adalah warna ungu-merah yang muncul ketika darah
tenggelam kebagian tubuh tertentu. Livor mortis terjadi dalam area tubuh
yang menyentuh tanah atau yang menerima tekanan karena kapiler yang
dikompres.
Ini mirip dengan menekan jari Anda pada lengan Anda selama beberapa
detik dan mengamati sidik jari anda menjadi putih selama sekitar tiga
detik.
Konsep ini membantu koroner menentukan posisi kematian. Kehadiran
atau ketidakhadiran koroner juga dapat membantu untuk menentukan
perkiraan waktu kematian. Hal ini biasanya dimulai 1-2 jam setelah
kematian dan menjadi permanen atau 'tetap' dalam 6-12 jam.
Algor Mortis
Adalah turunnya temperatur tubuh seiring dengan kematian. Terjadi
bila suhu diluar lebih dingin dari suhu tubuh. Orang yang meninggal di
lantai kamar mandi lebih cepat turun suhu tubuhnya daripada orang yang
meninggal di luar kamar mandi.
Anak kecil lebih cepat turun suhu tubuhnya daripada orang gemuk.
Namun normalnya butuh 24 jam sampai tubuh benar-benar menjadi dingin
atau suhu tubuhnya sama dengan lingkungan sekitar.
Tache Noire Tache Noire, secara harfiah berarti
'titik hitam', adalah garis cokelat gelap kemerahan yang akan membentuk
horizontal di bola mata. Selama hidup, bola mata tetap lembab karena
berkedip, tapi kadang-kadang mereka tidak lagi dilindungi setelah
kematian.
Oleh karena itu, Tache Noire akan terjadi pada individu yang kelopak
mata tidak tertutup setelah kematian. Demikian pula, membran mukosa lain
seperti lidah yang akan gelap setelah terpapar udara yang terlalu
lama.
Jika individu tenggelam, atau tubuh itu ditemukan dalam air,
NoireTache tidak akan ditemukan sebabnya adalah karena bola mata harus
terkena udara kering.
Purge Fluid Adalah cairan berwarna merah
kecoklatan yang keluar dari mulut dan lubang anus, sering disalahartikan
sebagai cedera otak atau darah biasa. Ini muncul sebagai akibat dari
gas yang terbentuk di seluruh tubuh.
Ketika terjadi pembentukan gas dalam perut dan usus, perut dapat
menjadi tegang dan buncit. Selanjutnya, peningkatan tekanan abdomen
menyebabkan pembersihan cairan kotor, darah kebiruan dari vagina, mulut
dan hidung.
Sebuah cairan bercampur kotoran yang sama juga akan muncul dari
rektum (anus). Purge Fluid dapat berguna dalam menentukan waktu
kematian. Jika seseorang meninggal dalam iklim panas, seperti Texas atau
Meksiko, cairan ini dapat dilihat dalam waktu kurang dari 24 jam.
Degloving Setelah kematian kulit akan
mengelupas, terutama kulit pada jari-jari dan kuku, gejala ini membuat
kulit mengelupas seperti sarung tangan atau kaos kaki. Hal ini terjadi
sebagai akibat dari pembengkakan gas pada batang leher dan anggota
badan, yang menjadi bengkak sehingga seseorang dapat mengira mayat itu
obesitas.
Ketika gas busuk berada di bawah sejumlah besar tekanan, mereka
melepaskan diri dari tubuh dan seluruh massa yang membusuk hancur
bersama jaringan lunak.
Degloving adalah istilah yang tepat karena anda dapat menarik kulit
tangan mayat seperti anda melepas sarung tangan. Uniknya walau kulit
luar dapat mengelupas, sidik jari si mayat masih tetap ada.
Maceration Maserasi berarti 'lunak dalam
rendaman' dalam bahasa Latin. Hal ini mengacu kepada bayi yang mati
dalam rahim, antara bulan keenam dan bulan kesembilan kehamilan.
Dekomposisi mereka sedikit berbeda karena terendam lama di dalam
cairan ketuban. Mereka menyerupai mayat direndam dalam air. Kulit bayi
akan terlihat seperti mendidih atau 'terbakar' karena kulit mereka
terlepas dari tubuh.
Jika bayi tersebut tetap berada di rahim selama beberapa hari,
tengkorak mulai hancur dan otak mulai mencair. Jika bayi dikeluarkan
dari rahim dalam waktu 24 jam setelah mereka mati, dan udara masuk ke
dalam tubuh sang ibu maka bukan maserasi yang terjadi namun pembusukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar